Hari itu adalah hari Arafah, dimana kaum muslimin disunnahkan untuk melaksanakan puasa Arafah. Hadits mengatakan bahwa, jika seseorang berhasil melaksanakan puasa Arafah maka akan dihapus doa kecilnya selama 2 tahun, yaitu 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun yang akan datang. Kebetulan kami semua melaksanakannya, sehingga ketika adzan magrib tiba kita berbuka bersama, begitu nikmatnya suasanya pada saat itu.
Malamnya aku dan adikku bermain bersama anak-anaknya bibi. Kebetulan aku membawa gapleh huruf hijaiyah yang sudah ku buat beberapa hari yang lalu. Peraturannya seperti main gapleh, namun yang kalah harus dicoret mukanya dengan bedak. Seru sekali kegiatan kami pada malam itu. Aku sangat senang karena karyaku berhasil dan efektif membuat mereka senang bermain sambil belajar. Mudah-mudahan mereka bisa hafal huruf hijaiyah melalui permainan ini. Berikut foto-fotonya.
Esoknya kami bergegas dan bersiap-siap untuk melaksanakan shalat iedul adha. Kakek tidak ikut, karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Tanpa sarapan, kami pun berangkat menuju masjid tempat dilaksanakannya shalat ied. Untuk shalat ied, memang disunnahkan untuk tidak sarapan dulu dan melaksanakan shalat ied lebih pagi karena setelahnya akan dilaksanakan pemotongan hewan kurban. Berbeda dengan shalat iedul fitri, dimana kita disunnahkan sarapan dulu dan tidak perlu terlalu pagi dalam melaksanakan shalat iedul fitri karena memberikan kesempatan waktu untuk kaum muslimin yang belum melaksanakan zakat fitrah.
Hari senin pagi aku beserta keluargaku pamit pulang. Sepanjang perjalanan pulang, aku senang sekali karena diizinkan untuk mengendarai mobil, begitu juga dengan adikku. Sekarang aku nyatakan aku sudah bisa mengendarai mobil 90%. 10%nya adalah perasaan dalam mengendarai mobil. Mudah-mudah aku bisa 100% lancar mengendarai mobil secepatnya, doakan ya kawan-kawanku.
No comments:
Post a Comment