Tuesday, November 6, 2012

Trip to Thousand Islands with Primagama Leuwiliang

Bisa dibilang ini pengalaman pertama gw jalan-jalan bareng temen-temen Primagama. Perjalanan yang bertema "Exploring Martello Castle" ini melibatkan seluruh Staff Primagama Leuwiliang, 2 orang tentor (termasuk saya) dan 21 murid Primagama Leuwiliang. Perjalanan yang berlangsung pada hari minggu tanggal 4 November ini memberikan banyak cerita menarik dan lucu. Berikut ulasannya:

1. Awal keberangkatan

Start perjalanan ini adalah di base camp Primagama Leuwiliang, lebih tepatnya di kompleks GOR Arafah. Untung berangkatnya pagi-pagi banget, klo udah rada siangan dikit pasti deh kena macet. Leuwiliang tea.

Bis kami cukup comfortable lah ya, pendinginnya AC bukan AG (Angin Gelebug). Ada fasilitas karaokenya juga, namun sayang gk ada yang mau nyanyi tuh. Padahal Staff PG Leuwiliang kan NOAH abis, terutama Mas Irfan. Selain itu ada juga fasilitas DVD player, tapi sayang referensi lagunya kurang OK. Ya setidaknya ada Bondan Prakoso & Fade2Black lah, band fave gw. Dibalik kenyamanan semua fasilitasnya, sebenernya ada satu fasilitas lagi yang sangat gw butuhkan pada waktu itu, yaitu toilet. Percaya gk, gw kebelet banget waktu itu, malah AC-nya dingin banget lagi, bikin suasana jadi tambah parah aja tuh. Tp untungnya gw bisa bertahan.

2. Perjalanan inti

Sekitar pukul 11, akhirnya kita sampai di dermaga kapal. Suasananya gk banget deh, kumuuuuuh pisan. Apalagi baunya, gk nahann. Pada saat itu anggap aja gk punya hidung, dijamin deh makin kerasa baunya. hehe. Hal lain yang menarik adalah banyaknya pemalakan yang terjadi di sana. Kasih aja deh duit, daripada bisnya bonyok kan berabe. Berikut suasana di bis pada saat itu:

Liat deh, udah pada kayak ninja aja kan ya. Sebelah kiri, Ninja Ayu dan sebelah kanan Ninja Ocid. wkwkwk.

Nah disinilah, gw menyalurkan hasrat yang terpendam sejak dari awal keberangkatan. Tau gak, tolietnya bau bangettt. Sekali lagi, gw anggap gw gak punya hidung. Kalo buat cewek enggak deh, jangan pernah masuk ke situ.

Perjalanan berikutnya adalah menuju Pulau Onrust. Dalam perjalannya banyak hal yang menarik. Pertama, disepanjang perjalanan tuh gw sering melihat ini:

Bambu-bambu tersebut disusun seperti itu, agar burung kuntul dapat bertengger di atasnya. Kalau secara alamiahnya, burung kuntul itu sering bertengger di pohon bakau, tapi karena gk ada ya inisiatif deh bikin kayak begituan.

Suasana di perahu begitu ramai, bukan ramai karena banyak yang ngobrol, melainkan ramai karena suara mesinnya sendiri. Banyak siswa yang bertanya kenapa sih kok kapal bisa terapung? Meskipun gw tentor kimia, akan gw jawab, simak baik-baik.

Tau gaya archimedes?? Gaya archimedes itu gaya "angkat" yang dihasilkan di dalam air karena ada perbedaan masa jenis antara air dan benda tersebut. Jika masa jenis benda lebih kecil dari air, maka benda tersebut akan mengambang, dan sebaliknya jika masa jenis benda lebih berat dari air maka akan tenggelam.

Masa jenis merupakan besaran yang dipengaruhi oleh perbandingan berat per volume suatu benda. Jadi jika ada dua benda yang memiliki volume sama tetapi berat berbeda maka masa jenisnya juga berbeda.

Manusia memiliki masa jenis yang lebih berat dari air. Sedangkan kapal memiliki masa jenis yang lebih kecil dari air karena memiliki volume yang besar (kapal biasanya memiliki ruang kosong yang besar). karena itu kapal bisa mengapung.

Prinsip ini digunakan pada kapal selam untuk mengatur masa jenisnya sehingga bisa menenggelamkan diri atau mengambang dengan mengatur volume air yang ada di dalam kapal selam.

Lebih jelasnya tanya tentor fisikanya ya.

Klo mereka mikirin bagaimana kapal bisa terapung, beda dengan gw. Gw sih lebih banyak merenung, ternyata laut yang begitu luas menyadarkan gw bahwa manusia itu kecil gk ada apa-apanya. Itu baru bagian luar, klo kita lihat bagian dalamnya, wah udah deh pasti bakal takjub, karena banyak sekali kehidupan di dalam laut yang gk kalah banyaknya dengan kehidupan di darat. Kapan ya gw bisa nyelam ke bawah? Ya mudah2an kesampean ya cita-citanya. Berikut adalah foto seseorang yang sedang merenungi indahnya alam ini.
Wkwkwk, klo disingkat sih ABJ (Anak Buah Jokowi). Dalam renungan "Kapan ya gw ketemu jokowinya? Udah pake seragamnya nih!".

Setelah beberapa menit, akhirnya kita sampai di pulau pertama, yaitu pulau Onrust. Disini, mas Dhani yang notabene tentor Bahasa Inggris, bermetamorfosis menjadi tentor Sejarah. hehe.

Sekedar info :
Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta yang letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari. Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar menyebut pulau ini adalah Pulau Kapal karena di pulau ini sering sekali dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust. Nama 'Onrust' sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti 'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya adalah 'Unrest'. Disini terdapat pula sebuah makam yang konon kabarnya merupakan makam dari pemimpin pemberontakan DI/TII yaitu Kartosoewirjo.

Berikut foto kita di sana:

Target pulau berikutnya adalah pulau kelor.
Di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Benteng tersebut bernama benteng Martello. Di sini juga terdapat kuburan Kapal Tujuh atau Sevent Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda.

Berikut foto kami di benteng Martello:
Nah coba lihat deh yang kuning-kuning (Mas Dhani), lagi ngapain ya??? Hati-hati melinda.


Disini juga terdapat banyak pondasi-pondasi yang disusun secara zig-zag agar dapat menahan gelombang air laut, sehingga ombak yang terjadi tidak terlalu besar. Berikut fotonya:
Tuh liat kan nyaris ombaknya gk kelihatan. Target terakhir adalah Pulau Cipir. Di pulau inilah acara outbond dilaksanakan. Outbondnya seru banget, tapi sayang gw gak punya fotonya. Bagian yang paling seru itu ya paz maen basah-basahan. Awalnya gw gk mau basah-basahan, tapi gara2 mereka terus berusaha membuat gw jadi basah, jadi weh ikut-ikutan. Yang paling parah, paz airnya dicampur pasir tuh. Huh, tapi gpp deh, setidaknya jadi ada cerita tentang hal itu. Udah itu, kita pulang dehh. Tapi, ternyata kapalnya belum datang, yo wess foto-foto dulu deh akhirnya.
Sekian.

No comments:

Post a Comment