Tuesday, May 22, 2012

Muhammad Lutfi Nurfakhri, Siswa SMAN 1 Bogor Juara di Intel International Science and Engineering Fair (ISEF), Pennsylvania AS



Muhammad Lutfi Nurfakhri, siswa SMAN 1 Bogor, Jawa Barat, mengukir prestasi membanggakan dengan meraih juara dalam kompetisi International Science and Engineering Fair (ISEF) yang berlangsung dari 14-18 Mei 2012 di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.

Lutfi meraih juara ketiga untuk penghargaan jenis Grand Awards di bidang  teknik elektro dan mesin (electrical and mechanical engineering) atas  proyeknya tentang sensor optik pengukuran efisiensi pemakaian pupuk nitrogen pada tanaman padi dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar  1.000 dollar AS.

“Saya enggak menyangka bisa menang. Juga tidak menyangka bisa ikut kompetisi ini. Akan tetapi,  saya tentu saja senang banget,” kata Lutfi dengan mata berbinar-binar seusai menerima medali di kejuaraannya di David L. Lawrence Convention Center, Pittsburgh.

Ia berniat melanjutkan kuliahnya ke bidang elektro dan terus mengembangakan produk rancangannya tersebut.

Kompetisi yang disponsori Intel tersebut dikenal juga dengan nama Intel ISEF, yang berlangsung setiap tahun dan kali ini merupakan yang ke-63. Pada kompetisi kali ini tercatat 1.545 finalis dari 68 negara yang ikut serta.

Mereka adalah para juara dari berbagai kompetisi lokal di beberapa negara dan kawasan. Dari Indonesia, selain Lutfi, ada lima siswa lain yang tampil dalam dua tim pada kompetisi itu. Mereka merupakan juara Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diselenggarakan LIPI tahun 2012.

intel isef 2012 di indonesiaproud wordpress comAda 17 bidang yang dikompetisikan, antara lain biokimia, kimia, ilmu komputer, matematika, teknik elektro dan mesin, manajemen lingkungan, ilmu lingkungan, mikrobiologi, energi, dan transportasi.

Yang terbaik pada 17 bidang itu berhak atas hadiah uang tunai sebesar 5.000 dollar AS. Sementara itu yang terbaik dari 17 terbaik pada 17 bidang itu berhak atas hadiah uang tunai senilai 75.000  dollar AS. Terbaik kedua dan ketiga mendapat masing-masing 50.000  dollar AS.

Selain jenis penghargaan Grand Awards, kompetisi ini juga memberikan sekitar 600 Special Awards untuk para peserta yang nilainya bervariasi, dari 500 dollar hingga 10.000 dollar.

Lutfi menempati posisi ketiga untuk kategori teknik elektro dan mesin bersama 10 peserta lainnya dari beberapa negara. Sensor optik rancangan Lutfi menjanjikan akurasi pengukuran yang tinggi, dan kalau diproduksi secara massal harganya akan lebih murah daripada barang sejenis yang kini beredar di pasar.

Menurut Lutfi, alat ukur buatan Filipina yang banyak beredar umumnya akurasinya buruk karena sangat bergantung pada cahaya matahari. Ada alat lain yang lebih akurat, buatan Amerika, tetapi harganya sangat mahal, sekitar 1.500 dolar atau sekitar Rp 13.500.000.

Alat rancangan Lutfi bisa lebih akurat karena menggunakan dua sensor optik cahaya sehingga ketika ada fluktuasi cahaya dari luar, alat itu tidak terpengaruh. Harganya bisa lebih murah, sekitar Rp 800.000 jika diproduksi secara massal karena alat tersebut menggunakan sensor, bahan konstruksinya dari viber, dan pemogramannya gratis.

Friday, May 11, 2012

Sintesis kitosan dari cangkang kepiting (1)

Temen-temen tau gak apa itu kitosan? Bagi yang belum tau kitosan itu merupakan biomaterial yang dapat diperoleh dari cangkang hewan-hewan golongan crustacea, seperti kepiting dan udang. Fungsi dari kitosan bermacam-macam, salah satunya adalah sebagai adsorben, yaitu agen penjerap zat-zat kimia organik dan anorganik. Kitosan dapat diperoleh melalui serangkaian tahapan. Tahap pertama adalah deproteinasi dari kitin. Deproteinasi artinya penghilangan protein. Kitin ini strukturnya mirip dengan selulosa, namun ada satu gugus OH yang diganti dengan gugus N-asetil. Kira-kira strukturnya seperti ini.


Tahap selanjutnya adalah demineralisasi, yaitu penghilangan mineral. Terakhir adalah tahap deasetilasi, yaitu tahap penghilangan gugus asetil, sehinggan kitin berubah mejadi kitosan. Berikut adalah struktur dari kitosan.


Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan perjuangan saya dan rekan kerja saya dalam meperoleh kitosan tersebut. Bahan dasar dari pembuatan kitosan yang sedang kami lakukan adalah cangkang kepiting. Kami memilih cangkang kepiting karena faktanya cangkang kepiting ini juga menjadi salah satu limbah pencemar lingkungan. Selain itu kandungan kitin yang ada dalam cangkang kepiting ini cukup besar.


Pencarian Sampel

Idealnya sih cangkang kepiting yang diambil bener-bener dari limbahnya. Namun, kami rasa cukup jijik juga kalau harus begitu. Akhirnya kami putuskan untuk membeli kepiting segar. Cukup sulit memang mencari penjual kepiting, namun kami terus berusaha. Sampai suatu hari, kami menemukan pedagang ikan yang menyanggupi pesanan kami. Balasan pertama, "maaf mas kepitingnya gk ada". Akhirnya saya jawab "Ywdah deh mas, tapi nanti terus cari ya sampai dapat". Sampai pada akhirnya pedagang tersebut memberikan kabar gembira. Kepiting yang kami dapatkan adalah kepiting jenis rajungan.

Rajungan adalah kepiting yang habitatnya hanya di laut. Rajungan ini halal untuk dimakan, karena semua makhluk hidup yang ada di laut itu baik segar ataupun mati hukumnya halal untuk dimakan. Akhirnya kepiting tersebut diolah dulu untuk dimakan, kemudian cangkangnya dipisahkan. Nah itu merupakan limbah juga kan? Daripada dibuang mending dibuat kitosan aja. Ya kan?
Oia pengalaman yang amat berharga nih, ternyata di capit kepiting juga ada dagingnya. Itu yang saya belum tau, jadi akhirnya waktu itu capitnya gak ikut dimasak. Padahal katanya justru di situ daging yang paling nikmat.

Segitu dulu aja deh ceritanya, nanti disambung lagi. Bye!

Harapan baru di tahun yang baru

Hari ini usiaku tepat 22 tahun. Aku berharap di tahun ini:
- Gk ada lagi yang namanya menghamburkan waktu untuk sesuatu yang kurang bermanfaat.
- Gk ada lagi yang namanya menunda-nunda pekerjaan.
- Gk ada lagi sifat kesel yang berlebihan, harus bisa lebih bersabar lagi.
- Laptop-nya sembuh donkk, atau beli yang baru lagi dehh. hiks, sebenarnya banyak kenangan bersama laptop tersebut.
- Harus berkarya lebih banyak dan lebih berkualitas lagi.

Yah intinya mah, ke depan harus lebih baik lagi dalam segala bidang. Aamiin.