Friday, May 11, 2012

Sintesis kitosan dari cangkang kepiting (1)

Temen-temen tau gak apa itu kitosan? Bagi yang belum tau kitosan itu merupakan biomaterial yang dapat diperoleh dari cangkang hewan-hewan golongan crustacea, seperti kepiting dan udang. Fungsi dari kitosan bermacam-macam, salah satunya adalah sebagai adsorben, yaitu agen penjerap zat-zat kimia organik dan anorganik. Kitosan dapat diperoleh melalui serangkaian tahapan. Tahap pertama adalah deproteinasi dari kitin. Deproteinasi artinya penghilangan protein. Kitin ini strukturnya mirip dengan selulosa, namun ada satu gugus OH yang diganti dengan gugus N-asetil. Kira-kira strukturnya seperti ini.


Tahap selanjutnya adalah demineralisasi, yaitu penghilangan mineral. Terakhir adalah tahap deasetilasi, yaitu tahap penghilangan gugus asetil, sehinggan kitin berubah mejadi kitosan. Berikut adalah struktur dari kitosan.


Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan perjuangan saya dan rekan kerja saya dalam meperoleh kitosan tersebut. Bahan dasar dari pembuatan kitosan yang sedang kami lakukan adalah cangkang kepiting. Kami memilih cangkang kepiting karena faktanya cangkang kepiting ini juga menjadi salah satu limbah pencemar lingkungan. Selain itu kandungan kitin yang ada dalam cangkang kepiting ini cukup besar.


Pencarian Sampel

Idealnya sih cangkang kepiting yang diambil bener-bener dari limbahnya. Namun, kami rasa cukup jijik juga kalau harus begitu. Akhirnya kami putuskan untuk membeli kepiting segar. Cukup sulit memang mencari penjual kepiting, namun kami terus berusaha. Sampai suatu hari, kami menemukan pedagang ikan yang menyanggupi pesanan kami. Balasan pertama, "maaf mas kepitingnya gk ada". Akhirnya saya jawab "Ywdah deh mas, tapi nanti terus cari ya sampai dapat". Sampai pada akhirnya pedagang tersebut memberikan kabar gembira. Kepiting yang kami dapatkan adalah kepiting jenis rajungan.

Rajungan adalah kepiting yang habitatnya hanya di laut. Rajungan ini halal untuk dimakan, karena semua makhluk hidup yang ada di laut itu baik segar ataupun mati hukumnya halal untuk dimakan. Akhirnya kepiting tersebut diolah dulu untuk dimakan, kemudian cangkangnya dipisahkan. Nah itu merupakan limbah juga kan? Daripada dibuang mending dibuat kitosan aja. Ya kan?
Oia pengalaman yang amat berharga nih, ternyata di capit kepiting juga ada dagingnya. Itu yang saya belum tau, jadi akhirnya waktu itu capitnya gak ikut dimasak. Padahal katanya justru di situ daging yang paling nikmat.

Segitu dulu aja deh ceritanya, nanti disambung lagi. Bye!

No comments:

Post a Comment